DETAIL BERITA

Ada beberapa mitos tentang vaksin dan imunisasi yang berseliweran di tengah masyarakat. Tak sedikit mitos membuat masyarakat enggan menjalani vaksinasi. Sebagai upaya memberikan pemahaman yang benar seputar vaksin dan meningkatkan awareness terhadap COVID-19, ICON+ SBU Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Rumah Sakit Hermina Medan untuk ketiga kalinya menggelar webinar Health Talk dengan mengambil tema ‘Mengenal Vaksin Covid-19’, Jumat, 22 Januari 2021.

Acara ini menghadirkan dr. Nurrisya S. Pane, Kepala Instalasi Poliklinik RS Hermina Medan sebagai narasumber. Selain diikuti seluruh ICONers yang berada di SBU Sumbagut, acara ini juga diikuti ICONers yang ada di kantor pusat dan SBU Regional lainnya.

Firza Halim, GM ICON+ SBU Sumbagut mengatakan, acara ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai COVID-19 dan vaksinasinya.

“Sebagai orang awam kita masih perlu banyak tahu tentang apa itu vaksin COVID-19, manfaat, dan efek sampingnya sehingga bisa menambah keyakinan kita terhadap vaksin tersebut,” ujar Firza.

Firza menambahkan, vaksinasi yang saat ini telah mulai dilakukan oleh pemerintah merupakan bagian dari upaya menjadikan Indonesia kembali pulih. “Kita percaya kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang terus berusaha mengubah kembali kondisi kita yang saat ini telah satu tahun masuk ke dalam pandemi COVID-19,” imbuhnya.

 

Vaksin Aman

Pada kesempatan tersebut, dr. Nurrisya S. Pane menjelaskan, tujuan utama dibuatnya vaksin ini adalah sebagai pencegahan bagi orang yang belum sakit. Pada prinsipnya, vaksin diberikan kepada orang yang sehat.

  1. Nurrisya menjelaskan, idealnya vaksin tidak akan menimbulkan efek samping berat. Terlebih vaksinasi yang digunakan merupakan vaksinasi yang memang telah melalui proses uji.

“Tapi sejauh ini, berdasarkan dari pengalaman selama tiga hari menyuntikkan vaksin Sinovac, dari sekitar 70 orang hanya ada 3 orang yang timbul gejala ringan, seperti bentol, gatal, dan demam. Terkadang ada juga yang hanya sugesti, yakni apa pun gejala yang timbul seolah-olah itu karena vaksin, padahal bisa jadi disebabkan oleh faktor lain,” papar dr. Nurrisya.

  1. Nurrisya membenarkan bahwa vaksin itu mengandung virus atau bakteri, baik yang masih hidup maupun yang sudah dilemahkan. Tujuannya untuk membuat sel memori ke dalam tubuh, sehingga jika tubuh terpapar virus bisa mendeteksi memori penyakit tersebut lebih awal dan tidak menimbulkan sakit yang lebih berat.

Meski begitu, jelas dr. Nurrisya, ada ragam kondisi seseorang yang tidak boleh divaksin, yakni memiliki penyakit penyerta, orang yang sedang sakit, tidak sesuai usia, memiliki riwayat autoimun, tidak dalam keadaan hamil atau menyusui atau merencanakan kehamilan 1 bulan ke depan, serta orang yang sudah pernah terinfeksi COVID-19.

 

Kolaborasi Hermina – ICON+

Kegiatan knowledge sharing atau Health Talk antara ICON+ dan RS Hermina Medan ini merupakan kegiatan untuk ketiga kalinya. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi bersama ICON+ dan RS Hermina Medan.